Selasa, 29 November 2011


KPK Didesak Audit Biaya Pernikahan Ibas-Aliya
                                                      
Mantan Juru Bicara Presiden era Gus Dur, Adie Massardi, menyerukan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat memperlihatkan 'taji'nya kepada masyarakat.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan memanggil bendahara panitia pernikahan putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono dengan putri Menteri Koordinator Perokonomian Hatta Rajasa, Siti Ruby Aliya Rajasa.

"KPK harus berani memeriksa panitia (pernikahan Ibas-Aliya), jadi masyarakat mengetahui yang dipakai untuk pernikahan uang haram apa halal," kata Adie di Rumah Perubahan, Kompleks Duta Merlin, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2011).

Meski menurutnya, itu bukanlah pernikahan politik, tetap saja acara yang digelar presiden tergolong mewah.

Karena itulah, semewah apapun acara yang digelar presiden, publik hanya ingin kejelasan dari mana dana yang digunakan untuk perhelatan sakral itu, pribadi atau sumbangan.

"Bukan hal yang aneh jika panitia transparan membeberkan dana pernikahan. Karena kebiasaan pejabat, pasti dibiayai pengusaha," imbuhnya.

Menurutnya, dalam penyelenggaraan itu, bohong bila perkawinan Ibas-Aliya tidak menggunakan fasilitas negara, disana ada dua Polda, dan dua Kodam.

"Itu jelas menggunakan fasilitas negara, saya taksir ada Rp1,5 miliar untuk biaya menjaga beberapa hari pesta. Itu jelas penghamburan uang negara," tuturnya.

okezone.com