Senin, 31 Oktober 2011

Polri Jadi Centeng Pihak Asing 

Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensekneg) Bondan Gunawan menilai, pemberian uang kepada pihak Kepolisian untuk mengamankan asset milik PT Freeport Indonesia semakin memanaskan suhu konflik di Papua. 

“Efeknya aparat keamanan jadi centeng asing,“ ujar Bondan saat diskusi polimik, di Warung Daun, Cikin, Sabtu (29/10/11).

Sebelumnya, sejumlah kalangan menilai bahwa sikap Kapolri yang mentolerir itu adalah perbuatan melanggar hukum, karena melanggar asas akuntabilitas dan good governance. Sebab, setiap penerimaan harus diketahui publik dan akuntabel, dana Freeport itu tidak jelas akuntabilitasnya.

Sikap Kapolri yang memaklumi dan menolerir perbuatan itu dianggap sebagai pelanggaran hukum. Karena melanggar asas akuntabilitas dan good governance.

Koordinator Forum Peduli Penegakan Hukum Indonesia (FPPHI) Chaidir Wiradihardja mengatakan : "Malah terkesan Polri seperti bisnis tentara bayaran".

Maka itu, dihimbau agar pihak Polri terbuka soal dana bayaran dari pihak PT Freeport. Sebab, jika tidak terbuka polri memang benar telah menjadi tentara bayaran, karena telah menerima uang suap dari pihak asing untuk mengamankan bisinisnya di Papua.

"Jika Polri menutupi,maka Polri telah menyembunyikan hak publik mendapatkan informasi yang sangat sulit dipertanggung-jawabkan" tukas Chaidir.

Sebelumnya Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo mengakui bahwa, pihaknya menerima uang sebesar $14 juta dari PT Freeport.

“Itu adalah tambahan untuk memenuhi kebutuhan di sana," ungkap Timur.

kedaiberita.com