Jumat, 01 Juli 2011


Foto Bugil Karyawan Pemkab Empat Lawang beredar Di Internet

WS dan PS Berpose Bugil di Bulan Ramadhan
Lagi-lagi sebuah peristiwa memalukan yang dilakukan oleh abdi negara, kali ini dua orang perempuan berinisial WS dan PS menghebohkan Empat Lawang Sumatera Selatan. Pasalnya, foto-foto bugil mereka beredar di internet.

WS adalah pegawai TKS (Tenaga Kerja Sukarela) di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan  dan  Aset Daerah  (DPPKAD),  sedangkan  PS  pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Berdasarkan data teknis yang terekam di foto, keempat foto itu diambil pada 2 September 2010 saat bulan Ramadhan. Foto itu dihasilkan dari ponsel Nexian seri G801i.

Mereka berfoto di kamar mandi rumah salah satu pemeran itu di Kota Pagaralam akhir 2009 lalu. Awanya tujuan mereka bukan untuk disebarluaskan melainkan untuk koleksi pribadi mereka, namun ternyata beredar oleh teman mereka sendiri.

"Kami berfoto waktu di Palembang. Kami curiga ada teman yang ngambil dari handphone, karena hanphone itu kami buat pasword, kalau bukan teman akrab tidak mungkin bisa membukanya," tuturnya.

Kapolsek Tebingtinggi, AKP Suparlan didampingi, Kanit Reskrim, Aiptu Sutarno mengatakan, kasus ini akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga akan memeriksa lima teman WS yang diduga terlibat menyebarkan foto-foto itu.

“Lima temannya itulah diduga menyebarkan foto WS dan PS. Setidaknya yang melakukan penyebaran pertama kali akan dikenakan hukuman minimal lima bulan dan maksimal 10 tahun penjara, sesuai dengan UU RI No 44 tahun 2008 pasal 32 tentang pornografi,” jelasnya.

WS, satu dari dua gadis yang berpose bugil sudah dipecat

Hal ini disampaikan Kepala DPPKAD, Amin Daoed dalam jumpa persnya, menanggapi pemberitaan sebelumnya, Kamis (7/10/2010). Selaku pimpinan SKPD itu pemecatan salah satu pegawainya itu sudah dilaporkan ke Bupati Empatlawang.

"Memang benar itu TKS kita, namun ia sudah kita berhentikan hari Selasa (5/10/2010) yang lalu, karena perbuatannya sudah diketahui sebelumnya," ungkapnya.

Ia juga menyayangkan beredarnya foto itu, karena hal itu sangat mencoreng Kabupaten Empatlawang. Semestinya sebagai kabupaten baru bisa mengangkat nama baiknya, bukan sebaliknya malah merusak citra Empatlawang.

"Kalau sudah begini tidak ada yang bisa ditutupi. Bahkan sudah beredar di media massa sampai jaringan internet," sesalnya.

[Arsip Artikel Desember 2010]