Senin, 04 Juli 2011


Facebook & Revolusi Mesir                                                                  
Jamal Ibrahim
Sebagian besar dari kita tentu mengenal Facebook sebagai sarana yang cukup efektif untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan siapa saja, di belakang menyusul Twitter dan jejaring sosial lainnya.

Namanya saja jejaring sosial, informasi yang demikian masif berseliweran di sana- sini dan dapat dikonsumsi oleh siapa saja dan kapan saja. Tidak heran banyak orang yg memanfaatkan sifat masifnya informasi di Facebook untuk tujuan tertentu.

Bahkan Presiden Barrack Obama saat kampanye memanfaatkan Facebook sebagai salah satu ujung tombak. Alhasil itu menjadi satu kisah klasik fenomena internet dan facebook.

Revolusi Mesir yang baru-baru terjadi sekali lagi membuktikan kekuatan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai kekuatan yang super dahsyat dalam menggerakkan “people power”.

Ada satu kisah menarik tentang Facebook dan Revolusi Mesir yang dinukil dari Al-Ahram.

Adalah seorang warganegara Mesir, Jamal Ibrahim (20 tahun) yang memberikan nama kepada putrinya yang baru lahir Facebook Jamal Ibrahim.

Pemberian nama ini sebagai bentuk ekspresi kegembiraan atas terjadinya perubahan di Mesir sekaligus ungkapan terima kasih untuk Facebook.

Keluarga Jamal Ibrahim, teman-teman dan para tetangga di wilayah Ibrahimiyah berkumpul di sekeliling sang bayi untuk mengekspresikan dukungan mereka akan kelanjutan revolusi yang dimulai di Facebook itu.

Sementara si Facebook mungil pun banyak mendapat hadiah dari pemuda-pemuda yang sangat gembira dengan pemberian namanya itu.

Facebook dimanfaatkan oleh warga Mesir untuk berkoordinasi pada 25 Januari, hari pertama rangkaian demonstrasi yang berujung pada tumbangnya rezim Hosni Mobarak.

Namun sampai berita ini diturunkan belum diketahui apa reaksi Mark Zuckerberg sang pencipta Facebook.