Senin, 04 Juli 2011


Tania Gunadi Sang Artis Hollywood

Dari Bandung Go Internasional
 

Jika sering nonton Disney Channel, barangkali Anda kenal sosok Tania Gunadi, mojang kelahiran Bandung 29 Juli 1983 yang kerap menghiasi acara-acara Disney Channel Amerika. Salah satunya serial komedi berjudul “Even Stevens”.

Dalam sembilan tahun berkarier di dunia perfilman di Amerika Serikat, gadis yang biasa disapa Nia ini telah membintangi belasan film berseri di negeri itu. Padahal dulunya Nia mengaku sama sekali tak pernah bercita-cita menjadi aktris.

“Waktu kecil aku enggak ngerti akting itu apa, boro-boro pengen jadi aktris,” demikian tuturnya.

Ditahun 2000, saat berusia 17 tahun Nia hijrah ke Los Angeles, setelah menang undian paspor hijau (green card) saat duduk di bangku SMA. Dan disana Nia tidak langsung hidup enak, walaupun ada kakaknya sudah terlebih dulu menetap di sana.

Dinegeri Paman Sam, untuk menyambung hidup dan agar dapat meneruskan sekolah, Nia bekerja di restoran makanan cepat saji Pizza Hut. Tugasnya menyapu lantai, membersihkan dapur, dan membuat pizza.

Di tempat itu, Nia makin fasih berbahasa Inggris. “Pertama kali tiba di Amerika, bahasa Inggrisku jelek,” ujarnya.

Cerita Tania bisa terjun ke dunia akting dimulai secara tak sengaja. Ketika masih bekerja di Pizza Hut, temannya menyuruh ikut audisi sebuah iklan komersial Disney Channel.

“Teman saya bilang, coba kamu ikut casting, mudah kok, cuma disuruh teriak saja,” papar Tania.

Dewi fortuna sedang berada dipihaknya, dalam audisi itu Tania diterima. Begitu menerima bayaran pertama sebagai bintang iklan, Tania langsung berpikir pekerjaan ini sungguh menyenangkan

“Yang perlu kamu lakukan hanya bersenang-senang dan kamu bisa bayar sewa rumah kamu,” kata gadis yang masih fasih berbahasa Indonesia ini.

Sejak itulah Nia jatuh cinta pada seni peran dan mulai bercita-cita menjadi aktris. Dan tanpa ragu, Tania mengatakan kepada ibunya ingin menjadi artis. “Ibu saya kaget, dan nyaris kena serang jantung,” kata Tania berseloroh.

Tania kemudian masuk sekolah akting dengan pengajar Robert F. Lyons. Robert merupakan mantan aktor Hollywood yang membintangi sejumlah film laris di era 70-an sampai 80-an, seperti “Cease Fire”, “Gunsmoke” dan “Dealing”.

Pada awal kiprahnya di perfilman, Nia hanya bermain sedikit episode dan hanya sebagai figuran. Namun lambat laun kariernya menanjak seiring dengan kesempatan bermain pada film komersial untuk produksi Disney Channel.

Nama Tania Gunadi memang cukup dikenal sebagai pemain dalam sejumlah produksi TV Disney Channel. Dia berperan sebagai Allison Wong dalam serial komedi Disney Channel berjudul “Even Stevens”.

Lalu membintangi Star Trek: Voyager dengan aktor tamu Tom Virtue. Dia juga membintangi film “Pixel Perfect” tahun 2004 bersama Brett Cullen. Lalu berperan sebagai perwira di pesawat alien dalam film laris “Star Trek”.

Tania Gunadi juga kebagian peran sebagai Sri Sumarto dalam tiga episode drama seri dokumenter FOX berjudul “Boston Public”. Dia juga bermain dalam film produksi Hallmark Hall of Fame Film yang berjudul “The Magic of Ordinary Days”, bersama artis Hollywood Keri Russell.

Film yang membuat namanya semakin melambung tatkala bermain dalam “Aaron Stone”, film petualangan yang mengangkat cerita video game ke dunia nyata. Padahal saat audisi untuk film ini, Nia mengaku sangat gugup, namun beruntung sutradara film, Erik Canuel, memilihnya.

Di film seri “Aaron Stone,” Nia bermain dalam 21 episode dan berperan sebagai Emma Lau, gadis Asia. Dan sekedar diketahui bahwa peran Emma Lau  merupakan peran yang penting dalam serial ini.

Di Hollywood, mojang kelahiran Bandung ini memang tersohor dengan stereotipe gadis Asia. Matanya yang sipit serta wajah dan tubuhnya yang mungil memang mendukung peran tersebut.

Namun Harapannya suatu ketika ia berkesempatan memerankan gadis Amerika. “Aku benar-benar ingin mencoba,” ujarnya. Kalau berhasil,”Saya akan senang.” Kendati demikian Nia cukup puas atas pencapaian kariernya selama ini.

Sebagai aktris di Hollywood, Nia merasa memiliki banyak kawan dan berkesempatan main film lebih banyak lagi. “Tiap bangun tidur, aku selalu tersenyum sendiri, mikirin enak banget tinggal di LA,” katanya.

Berkat peran apiknya dalam film-film produksi Disney Channel, majalah  High End Teen pun  mengangkat profilnya. Sementara untuk tahun 2010, dua film layar lebar terbaru Tania siap dirilis, yakni “Possesions” dan “Unconditionally”.

Apa kunci suksesnya? Selain selalu berpikir positif, Nia tak pernah menolak setiap peran yang diberikan. Menurut gadis yang menggemari kucing ini, jika kita berpikir positif, nasib baik akan mendatangi kita.

Sebaliknya, bila senantiasa berpikir negatif, kita akan sering ditimpa hal-hal yang membuat kita sebal. “Kalau aku komplain, mikir negatif, hal yang ingin dikomplain tambah banyak,” ujarnya.

Sebagai orang Indonesia, Nia tak segan-segan berkampanye kepada rekan-rekannya tentang negerinya. Menurutnya, banyak pekerja film di Amerika yang tertarik kepada Indonesia. Salah satunya tentang budaya. “Aku selalu membawa baju batik untuk kawanku,’ ujarnya.

Kendati kini telah berkarier di Los Angeles, namun Nia tetap merindukan Indonesia, terutama rumah orang tuanya di Bandung. Nia juga kepincut oleh makanan Indonesia, seperti rujak, combro, lumpia basah, dan sayur petis.

Kabarinews, Koran Tempo, Taniagunadi.com