Kamis, 22 Desember 2011


Kapal Tenggelam, Puluhan Imigran Tewas                             
Mereka Korban Kapal Karam di Perairan Selatan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur

Bangkai Kapal Pada Musibah Sabtu (17/12)
Puluhan imigran gelap asal Timur Tengah tewas setelah kapal yang mereka tumpangi dengan tujuan Australia, Sabtu (17/12) dini hari, karam di perairan selatan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur.

Kapal yang baru 6 jam berangkat dari pantai Popoh, Tulungagung, Jatim itu, tenggelam diduga karena kelebihan muatan dan karena cuaca buruk di Perairan Prigi.

Disinyalir, kapal yang sedianya berkapasitas sekitar 100 orang justru memuat 215 imigran asal Iran dan Afghanistan.

Evakuasi korban kapal imigran gelap yang tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, masih terus dilakukan petugas di Banyuwangi, Jatim. Proses evakuasi terhambat karena cuaca buruk dan ombak besar.

Menurut Sutrisno, Kepala Badan SAR Nasional Jawa Timur, pencarian hari ini difokuskan di wilayah perairan Banyuwangi Selatan. Korban diduga terseret arus dari perairan Prigi, ke Jember, Tulungagung, hingga Teluk Pelengkung, Banyuwangi Selatan.

Dugaan tim SAR terbukti. Dalam pencarian hari ini tim SAR menemukan banyak jenazah yang diduga kuat para imigran korban kapal tenggelam.

Korban Tewas Mencapai 90 Orang

Korban kapal tenggelam di Trenggalek Jawa Timur terus bertambah. Hingga Kamis (22/12) petang, korban tewas yang ditemukan mencapai 90 orang.

Dari 90 yang ditemukan, 74 orang di Banyuwangi dan Lumajang, sedangkan yang ditemukan di Perairan Bali sebanyak 16 orang.

"Sampai malam ini (pukul 19.00 WIB), jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 90 orang," kata Kapala Kantor SAR III Surabaya, Sutrisno, Kamis (22/12).

Dari data yang dihimpun, pada pagi tadi jumlah korban tewas yang diduga imigran gelap asal Timur Tengah sebanyak 70 mayat.

28 mayat ditemukan KRI Untung Suropati sebanyak 7 mayat dan KRI Oswald Siahaan sebanyak 21 mayat. 28 Mayat itu ditemukan di Teluk Grajagan atau sekitar 5 mil dari bibir Pantai Grajagan.

Di Perairan Silir Agung Banyuwangi, tim gabungan dari SAR, Polri, TNI dan masyarakat menemukan 6 jenazah. Di perairan Grajagan ditemukan 6 jenazah.

Di Perairan Plekung, Alas Purwo 23 jenazah. Di Tegaldelimo ditemukan 5 jenazah dan 1 jenazah ditemukan di Tulungagung. Serta 1 jenazah ditemukan di Nusa Dua, Bali.

Untuk penambahan jumlah korban tewas yang ditemukan pada siang hingga sore ini, sebanyak 20 orang. Yakni ditemukan 1 jenazah perempuan di Perairan Grajagan dan 4 jenazah di Teluk Plekung, dekat Taman Nasional Alas Purwo.

Sedangkan yang 15 jenazah lainnya ditemukan di perairan antara Nusa Dua hingga Karangasem, Bali.

Evakuasi Jenazah Korban Kapal Tenggelam
Jenazah Imigran Terus Bertambah

Upaya pencarian korban tenggelamnya kapal imigran gelap di Laut Selatan Jawa masih berlanjut. Jumlah jenazah yang ditemukan sejak Minggu lalu hingga Kamis (22/12) malam terus bertambah. Sudah 139 penumpang ditemukan, 90 di antaranya tewas dan 49 selamat.

Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Nanang Masbudi menuturkan, tim gabungan TNI, Polri, dan SAR bersama nelayan masih akan melanjutkan pencarian karena jumlah korban yang ditemukan masih jauh dari total penumpang kapal yang diperkirakan, yakni  248 orang.

Para korban adalah penumpang kapal yang tenggelam di perairan Trenggalek, Jatim, Sabtu lalu. Korban yang berasal dari Irak, Iran, dan Afganistan itu diduga tengah menyelundup menuju wilayah Australia melalui Pulau Christmas.

Menurut Kepala Basarnas Jatim Sutrisno, korban yang selamat ataupun yang tewas ditemukan bertebaran di perairan Trenggalek-Banyuwangi dan perairan Bali. Sebanyak 41 orang di antaranya berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya untuk identifikasi lebih lanjut.

Di perairan Bali, penemuan jenazah berlangsung di beberapa tempat, seperti Pantai Canggu, Pantai Jimbaran, dan Pulau Nusa Lembongan. Kepala Kantor SAR Denpasar Ketut Parwa mengatakan, arus laut sangat kuat dari barat ke timur sehingga korban juga ditemukan di sisi timur Pulau Bali, yaitu di Kabupaten Karangasem.

Kondisi jenazah sudah rusak sehingga sulit diidentifikasi. Saat ini, 15 jenazah korban berada di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, dan satu jenazah yang ditemukan di perairan Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, dibawa ke Rumah Sakit Klungkung di Kabupaten Klungkung, Bali.

sumber: detikSurabaya, tribunnews.com. metrotvnews.com, KOMPAS.com